2. Alat dan Bahan
[Kembali]
- Modul D'Lorenzo
- Panel DL 2203C
- Panel DL 2203D
- Panel DL 2203S
- Jumper
Kabel
jumper adalah suatu istilah kabel yang ber-diameter kecil yang di dalam
dunia elektronika digunakan untuk menghubungkan dua titik atau lebih
dan dapat juga untuk menghubungkan 2 komponen elektronika. Kabel jumper
jenis ini digunakan untuk koneksi male to male pada kedua ujung kabelnya
3. Rangkaian Simulasi
[Kembali]
Gambar Rangkaian Percobaan 2b
4. Prinsip Kerja Rangkaian
[Kembali]
Pada rangkaian Asyncronous counter di atas, terdapat komponen input yang terdiri dari 6 saklar SPDT yang terhubung dengan tegangan tinggi (logika 1) dan ground (logika 0). Kemudian saklar-saklar tersebut dihubungkan dengan counter 74LS90 dan 7493. Dalam percobaan 2A, kaki input CKA dan CKB dari counter 74LS90 dan 7493 dihubungkan ke sinyal clock. Sedangkan dalam percobaan 2B, kaki input CKA dihubungkan ke sinyal clock, sementara kaki input CKB dihubungkan ke output kaki QA yang dibalikkan. Output pada rangkaian tersebut menghasilkan logika 4 bit yang terhubung dengan resistor dan LED. Pada counter 74LS90, output diparalelkan dengan IC74LS48 decoder 4 to 7 yang terhubung ke seven segment dengan katoda. Sedangkan output counter 7493 diparalelkan dengan decoder 7448 4 to 7 yang terhubung ke seven segment dengan katoda.
Counter 74LS90 memiliki 6 masukan dan 4 keluaran, sedangkan counter 7493 memiliki 2 masukan dan 4 keluaran. Counter 74LS90 menghitung atau mencacah desimal 0-9 (dari 0000 hingga 1001), sedangkan counter 7493 menghitung atau mencacah heksadesimal 0-15 (dari 0000 hingga 1111). Pada counter 74LS90 terdapat 4 kaki masukan yang berfungsi sebagai reset dan set. Kaki-kaki tersebut adalah R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2). Kaki-kaki ini bekerja berpasangan, yaitu R0(1) dan R0(2), serta R9(1) dan R9(2). Jika R0(1) dan R0(2) diberi logika 1 dan input kaki R9(1) dan R9(2) diabaikan atau diberi logika 0, maka output counter 74LS90 akan menjadi 0000 dan melakukan reset. Akibatnya, LED yang terhubung seri dengan resistor tidak akan menyala, dan seven segment dengan katoda akan menampilkan angka 0. Sedangkan jika input kaki R0(1) dan R0(2) diabaikan atau diberi logika 0, dan input kaki R9(1) dan R9(2) diberi logika 1, maka counter 74LS90 akan menjadi 1111 dan melakukan set. Sebagai hasilnya, LED yang terhubung seri dengan resistor akan menyala, dan seven segment dengan katoda yang terhubung dengan decoder 74LS47 akan menampilkan angka 9.
Hal serupa juga terjadi pada counter 7493, di mana terdapat 2 kaki masukan yang berfungsi sebagai reset, yaitu R0(1) dan R0(2). Jika R0(1) dan R0(2) diberi logika 1 dan input kaki R9(1) dan R9(2) diabaikan atau diberi logika 0, maka output counter 7493 akan menjadi 0000 dan melakukan reset. Akibatnya, LED yang terhubung seri dengan resistor tidak akan menyala
Counter 74LS90 memiliki 6 masukan dan 4 keluaran, sedangkan counter 7493 memiliki 2 masukan dan 4 keluaran. Counter 74LS90 menghitung atau mencacah desimal 0-9 (dari 0000 hingga 1001), sedangkan counter 7493 menghitung atau mencacah heksadesimal 0-15 (dari 0000 hingga 1111). Pada counter 74LS90 terdapat 4 kaki masukan yang berfungsi sebagai reset dan set. Kaki-kaki tersebut adalah R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2). Kaki-kaki ini bekerja berpasangan, yaitu R0(1) dan R0(2), serta R9(1) dan R9(2). Jika R0(1) dan R0(2) diberi logika 1 dan input kaki R9(1) dan R9(2) diabaikan atau diberi logika 0, maka output counter 74LS90 akan menjadi 0000 dan melakukan reset. Akibatnya, LED yang terhubung seri dengan resistor tidak akan menyala, dan seven segment dengan katoda akan menampilkan angka 0. Sedangkan jika input kaki R0(1) dan R0(2) diabaikan atau diberi logika 0, dan input kaki R9(1) dan R9(2) diberi logika 1, maka counter 74LS90 akan menjadi 1111 dan melakukan set. Sebagai hasilnya, LED yang terhubung seri dengan resistor akan menyala, dan seven segment dengan katoda yang terhubung dengan decoder 74LS47 akan menampilkan angka 9.
Hal serupa juga terjadi pada counter 7493, di mana terdapat 2 kaki masukan yang berfungsi sebagai reset, yaitu R0(1) dan R0(2). Jika R0(1) dan R0(2) diberi logika 1 dan input kaki R9(1) dan R9(2) diabaikan atau diberi logika 0, maka output counter 7493 akan menjadi 0000 dan melakukan reset. Akibatnya, LED yang terhubung seri dengan resistor tidak akan menyala
5. Video Rangkaian
[Kembali]
Video Percobaan 2a
Video Percobaan 2b
6. Analisa
[Kembali]
1. Mengapa pada percobaan 21 dihasilkan output yang tidak berurutan, dan mengapapada percobaan 2b menghasilkan output yang berurutan? Dari mana pengaruh tersebut berasal dan mengapa itu terjadi?
Jawab : Dari percobaan 2a, hal yang terjadi adalah output yang tidak berurutan dikarenakan CKA dan CKB pada IC paralel dengan clock sehingga dihasilkan output asynchoronous yang mana CKA mengatur output untuk Q0, lalu CKB akan menghasilkan output Q1, Q2, dan Q3 tidak sinkron sehingga urutan tidak berurutan.
Dari percobaan 2b, output terjadi berurutan dikarenakan perbedaan sedikit dalam rangkaian 2a. Disini CKA dihubungkan dengan clock kemudian output dari input CKA ini dihubungkan kepada CKB sehingga dari 0 sampai 15.
2. Analisalah mengapa pada percobaan 2a dan 2b, tepatnya pada kondisi 5,6, dan 7 menghasilkan output yang sama? Jelaskan!
Jawab :
- Pada input kondisi 5,6, dan 7, input dari B0 (R0(1)) dan B1 (R0(2)) ini memiliki logika 0 dan dont care sehingga output yang dihasilkan mengalami perubahan secara berurutan. Pada output H0 hingga H3. Dengan counter up pada IC pertama karena master reset mati.- Pada input kondisi 5,6, dan 7, input dari B4 dan B5 dicabut sehingga tidak terhubung dengan IC atau bernilai nol. Kemudian input lain juga 0 dan dont care sehingga output pada IC kedua tidak ada atau nol.
3. Analisalah output yang dihasilkan masing-masing IC, baik itu IC 74LS90 maupun IC 7493. Apakah output yang dihasilkan sama? kalau iya jelaskan kenapa bisa sama dan jika tidak, mengapa bisa berbeda?
Jawab:
Berdasarkan percobaan, output 74LS90 dan 7493 memiliki output yang sama dan berbeda, hal itu disebabkan perbedaan dari tiap tiap kondisi dan aktif atau tidaknya master reset sehingga dapat terjadi perbedaan. Kemudian, jika terjadi perubahan ketika master reset mati adalah output yang memiliki counter yang berbeda-beda. Output dari IC 74LS90 memiliki counter hingga 9 dan IC 7493 memiliki counter hingga 15.
7. Link Download
[Kembali]
Download HMTL klik disini
Download Simulasi Rangkaian 2a klik disini
Download Simulasi Rangkaian 2b klik disini
Download Video Praktikum 2a klik disini
Download Video Praktikum 2b klik disini
Datasheet 74LS90 klik disini
Datasheet 7493 klik disini
Download Datasheet Switch klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar