Sabtu, 16 April 2022

APLIKASI TONG SAMPAH OTOMATIS



Aplikasi Tong Sampah Otomatis


1. Tujuan [Kembali]
    • Mempelajari, memahami cara kerja, dan melakukan simulasi dari rangkaian Voltage Follower.
    •  Mengetahui proses pembuatan PIR sensor, touch sensor dan  sound sensor  menggunakan proteus  
    • Dapat membuat simulasi rangkaian PIR sensor, GP2D12, touch sensor dan  sound sensor   
    • Dapat menerapkan rangkaian sensor dalam kehidupan sehari-hari

      2. Alat dan Bahan [Kembali]

      A. Alat
          Instrument
      1. DC Voltmeter
      DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2 Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.

          Generator

      1. Battery

       
      Spesifikasi:

      • Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
      • Output voltage: dc 1~35v
      • Max. Input current: dc 14a
      • Charging current: 0.1~10a
      • Discharging current: 0.1~1.0a
      • Balance current: 1.5a/cell max
      • Max. Discharging power: 15w
      • Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
      • Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
      • Ukuran: 126x115x49mm
      • Berat: 460gr

        

      b. Bahan 

      1. Resistor

       

      Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan  arus yang melewatinya 

                                                

      Resistor berfungsi untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik. 
      Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna: 
      1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama. 
      2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua. 
      3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.   
      4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.  


      2. Dioda


      Spesifikasi

      Untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika. Dioda pada umumnya mempunyai 2 Elektroda (terminal) yaitu Anoda (+) dan Katoda (-) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan p-n semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe-p (Anoda) menuju ke sisi tipe-n (Katoda) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya.
       

      3. Transistor NPN


       
              Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks. Transistor pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide.
       
       

       

      4. Op-Amp

               Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi  dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
       
      konfigurasi pin:
       

       spesifikasi:

       

      Komponen Input

      1. Switch
      Switch adalah suatu komponen jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat untuk meneruskan data ke perangkat yang dituju.
      Pinout:
      Spesifikasi:



       


      2. PIR Sensor



      pinout:




      Spesifikasi : 
      - Deteksi sudut 120 derajat.
      - Kisaran deteksi 7m.
      - Ukuran: 32x24mm
      - Output sinyal switch TTL output sinyal tinggi (3.3 V), output sinyal     rendah (0.4 V).
      - Waktu pemicu dapat disesuaikan 0,3 detik hingga 10 menit.
      - Umum digunakan dalam perangkat antipencurian dan peralatan lainnya.
      - Modul telah dipaksa untuk mengatur bekerja memicu dapat digunakan kembali
      - Tegangan kerja 4,5 untuk 20V

      3. Touch Sensor

                        

      Pinout:

      touch sensor interfacing pinout ⋆ EmbeTronicX 

      Spesifikasi: - Konsumsi daya sangat sedikit - Tegangan: 2-5.5V DC (optimal 3v) - Dapat menggantikan fungsi tombol saklar - Dilengkapi 4 buah lubang baut M2 - Ukuran: 24x24x7.2mm - Output high VOH: 0.8VCC (typical) - Output low VOL: 0.3VCC (max)

      4. Sensor suara

               pinout:


      Spesifikasi:

      Sensitivitas bisa diatur (stel potensiometer warna biru)

      Tegangan kerja 3.3V-5V

      Output bentuk digital (0 dan 1, tinggi dan rendah)

      Dengan lobang baut utk instalasi

      Ukuran papan PCB 3.4cm x 1.6cm

      Interface:

      1. VCC: tegangan input 3.3V-5V

      2. GND: ground

      3. DO : digital output (0 dan 1)

       

      komponen output

      1. LED
      Pinout:





      Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.  Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

      LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. 

      spesifikasi:



       

      2. Relay



       pinout:


          
      Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak 
      Saklar/Switch).
       

      spesifikasi:

       
       

      3. Motor DC 

            
      Motor DC adalah Motor listrik yang membutuhkan suplai tegangan arus searah atau arus DC (Direct Current) pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik.
       
      pinout:

       
      spesifikasi:




      3. Dasar Teori [Kembali]

      - TRANSISTOR FET 2N3819 

                                         
          Transistor FET (Field Effect Transistor), dalam hal ini JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah transistor yang bekerja dengan memanfaatkan efek kejadian dalam medan listrik.
          Transistor FET mempunyai tiga elektroda, yaitu : Gate (G) atau pintu, Drain (D) atau cerat, dan Source (S) atau sumber. Ada dua jenis FET, yaitu type-N (kanal N) dan type-P (kanal P).
          Jika pada transistor bi-polar (Junction Transistor) jalan masukannya yaitu basis diberi tegangan muka maju terhadap emitor, maka pada JFET jalan masukannya (gate) diberi tegangan muka terbalik terhadap source.

      FET structure 1

          Medan listrik yang terjangkit di sekitar jalur-jalur silikon (jalur P atau jalur N) adalah karena pemberian tegangan muka terbalik di antara G dan S (VGS). Medan listrik akan semakin besar apabila tegangan terbalik di antara G – S (VGS) semakin besar, namun ini justeru berefek semakin mengecilnya arus yang mengalir pada D atau S (IDS).
          Apabila VGS dikecilkan, maka IDS akan bertambah besar. Jadi, perubahan-perubahan tegangan terbalik yang terjadi di antara G – S akan mempengaruhi perubahan-perubahan arus IDS. Dengan cara sedemikianlah transistor FET dimanfaatkan, baik sebagai penguat ataupun yang lainnya.

          Grafik Karakteristik Drain :
      (a) Rangkaian bias untuk menggambar karakteristik JFET
      (b) Karakteristik arus Drain terhadap tegangan VDS.

          Tabel :


          Rumus Resistansi Input Transistor JFET:

                                  


      - IC OP AMP


      Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.



      Inverting Amplifier 
       




      NonInverting






      Komparator




      Adder



          Rangkaian Dasar OpAmp



      Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

      a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = )

      b. Impedansi input tak berhingga (rin = )

      c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = )

      d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)


      Grafik input dan output op amp

       

      - PIR SENSOR
                  Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
      Sensor PIR sendiri memiliki dua slot di dalamnya, setiap slot terbuat dari bahan khusus 
      -PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Di dalam sensor 
      -PIR ini terdapat bagianbagian yang mempunyai perannya masingmasing, 
      yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator. 


              Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia)
      dimana sensor ini  membutuhkan tegangan masukan sebesar 5 Vdc
      The PIR sensor sendiri memiliki dua slot di dalamnya, setiap slot terbuat dari bahan khusus
      PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Di dalam sensor 
      PIR ini terdapat bagianbagian yang mempunyai perannya masingmasing, 
      yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator. 
      Seperti terlihat pada gambar 2 dibawahini. 
      sensor PIR pada saat berlogika 1 dan 0. Pengujian ini juga diperlukan untuk mengetahui 
      nilai tegangan output sensor passive infrared (PIR) ketika mendeteksi gerakan manusia dan tidak mendeteksi gerakan manusia. 
      Cara melakukan pengujian ini adalah sensor harus mendapat tegangan input sebesar 5 Vdc




      Gambar 2



                  Grafik


          
          Rumus mencari kecepatan deteksi sensor,


      V = S / t 



      Tabel keluaran sensor PIR


      - TOUCH SENSOR
              Sensor sentuh merupakan sebuah saklar yang cara penggunaanya dengan cara disentuh menggunakan jari. Ketika sensor ini disentuh maka sensor akan bernilai HIGH, karena tubuh manusia terdapat aliran listrik sehingga sensor ini dapat bekerja. Sensor ini dapat kita gunakan untuk menyalakan lampu, motor, membuka pintu dan masih banyak lainnya.                                                                                                                                           
      (TTP223B)

              Dalam keadaan IDLE output yang dihasilkan adalah LOW (konsumsi daya sangat kecil) sedangkan saat ada jari yang menyentuh modul ini output yang dihasilkan adalah HIGH. Jika tidak ada aktifitas lebih dari 12 detik maka modul otomatis akan kembali ke mode IDLE (hemat daya).
              Modul dapat dipasang di belakang permukaan plastik, kaca dan bahan non-logam lainnya untuk menutupi permukaan sensor. Selain itu, jika kita dapat mengatur posisi yang tepat untuk sentuhan, kita juga dapat menyembunyikannya di dalam dinding, meja dan bagian tombol tersembunyi lainnya.
      Ketika jari menyentuh bagian sensor, modul menghasilkan sinyal high.
      a. Arus Output Pin Sink (@ VCC 3V, VOL 0.6V): 8mA b. Arus Output pin pull-up (@ VCC=3V, VOH=2.4V): 4mA c. Waktu respon (low power mode): max 220ms d. Waktu respon (touch mode): max 60ms Cara kerja: 1. Dalam keadaan normal, modul menghasilkan sinyal low (hemat daya).
      4. Dilengkapi 4 lobang baut untuk memudahkan pemasangan
      3. Jika tidak disentuh lagi selama 12 detik kembali ke mode hemat energi. Kelebihan: - Konsumsi daya yang rendah - Bisa menerima tegangan dari 2 ~ 5.5V DC
      - Dapat menggantikan fungsi saklar tradisional


      Rumus Tegangan sentuh maksimal  
      𝐸𝑆 = 𝐼𝑘( 𝑅𝑘 + 1.5 𝜌𝑠)
      Ket:    𝐼𝑘 = Arus fibrilasi
                𝑅𝑘 = Nilai tahanan pada badan manusia 
                𝜌𝑠 = Tahanan Jenis tanah 


       

      - SOUND SENSOR  (FC 04)
              Berfungsi untuk mendeteksi suara dan juga dapat mengubah sinyal suara menjadi sinyal elektrik sehingga dapat diproses untuk penggunaan selanjutnya
          Modul Sensor Suara FC-04 yang dapat mendeteksi intensitas suara sekeliling, mengidentifikasi keberadaan atau ketidakberadaan suara (berdasarkan prinsip getaran suara).

                                                      


      Catatan:

      1. Modul sensor suara sensitif terhadap intensitas suara sekitar lingkungan.

      2. Ketika intensitas suara lebih kecil dari nilai yang ditentukan, DO menghasilkan nilai tinggi. Ketika intensitas suara luar lebih besar dari nilai yang ditentukan, DO menghasilkan nilai rendah.

      3. Port DO dapat dihubungkan secara langsung dengan microcontroller untuk mendeteksi nilai tinggi dan rendah, sehingga dapat mendeteksi suara sekitar.

      4. Digital output DO pada modul dapat difungsikan langsung sebagai saklar yang diaktifasi oleh suara (voice-activated switch)




      Tabel Jenis bunyi dan Kekerasan Bunyi


      BATERAI



              Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).

              Baterai dalam sistem PV mengalami berulang kali siklus pengisian dan pengosongan selama umur pakainya. Siklus hidup (cycle life) baterai adalah banyaknya pengisian dan pengosongan hingga kapasitas baterai turun (melemah) dan tersisa 80% dari kapasitas nominalnya. Pabrik baterai biasanya mencantumkan siklus hidup pada spesifikasi teknis baterai. Mencantumkan satu nilai siklus hidup (cycle life) sebenarnya terlalu menyederhanakan informasi, karena siklus hidup baterai juga tergantung pada suhu baterai.

              Dari grafik di atas, terlihat pada suhu operasional baterai yang lebih rendah, siklus hidup baterai lebih lama. Siklus hidup baterai juga tergantung dari DoD, artinya baterai yang dikosongkan hanya 50% dari kapasitasnya, berumur lebih lama jika dikosongkan hingga 80%, namun membuat sistem menjadi lebih mahal, karena membutuhkan kapasitas baterai lebih besar untuk mengakomodasi kebutuhan yang sama.

      battery capacity vs temperature

          Jika pada suhu operasional lebih rendah, umur baterai lebih lama,  namun ada efek negatif berkaitan dengan kapasitas baterai. Pada suhu  yang lebih rendah, kapasitas baterai menjadi lebih rendah. Hal ini disebabkan karena pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia yang terjadi pada baterai bergerak lebih aktif/cepat, sehingga kapasitas baterai cenderung lebih tinggi.

          Terkadang, pada suhu yang lebih tinggi, kapasitas baterai justru dapat lebih besar dari angka nominalnya, meskipun pada suhu tinggi, elemen baterai terlalu aktif, juga berakibat buruk pada kesehatan baterai.

      - RELAY
                                 

              Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

      Grafik

      - MOTOR
             
           Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu

      - LED
       Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.


      Tabel. Warna dan Material LED

      Warna
      Panjanggelombang [nm]
      Material semikonduktor

      λ > 760
      Gallium arsenide (GaAs)Aluminium gallium arsenide (AlGaAs)

      610 < λ < 760
      Aluminium gallium arsenide (AlGaAs)Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP)

      590 < λ < 610
      Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP)

      570 < λ < 590
      Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP)

      500 < λ < 570
      Indium gallium nitride (InGaN) / Gallium(III) nitride (GaN)Gallium(III) phosphide (GaP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Aluminium gallium phosphide (AlGaP)

      450 < λ < 500
      Zinc selenide (ZnSe)Indium gallium nitride (InGaN)

      400 < λ < 450
      Indium gallium nitride (InGaN)

      multiple types
      Dual blue/red LEDs,
      blue with red phosphor,
      or white with purple plastic

      λ < 400
      Diamond (235 nm) Boron nitride (215 nm) Aluminium nitride (AlN) (210 nm) Aluminium gallium nitride (AlGaN)Aluminium gallium indium nitride (AlGaInN) – (down to 210 nm)

      multiple types
      Blue with one or two phosphor layers:
      yellow with red, orange or pink phosphor added afterwards,
      or white with pink pigment or dye.

      White
      Broad spectrum
      Blue/UV diode with yellow phosphor




      4. Percobaan [Kembali]

      a. Langkah-langkah Kerja

      • Siapkan segala komponen yang di butuhkan
      • Susun rangkaian sesuai panduan
      • Sambungkan rangkaian dengan baterai untuk sumber tenaga
      • Hidupkan rangkaian
      • Apabila tidak terjadi eror, maka rangkaian selesai dibuat.
      b. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja

      Rangkaian Simulasi:




      Prinsip Kerja:


      Jika seseorang ingin membuang sampah, jadi ketika PIR sensor mendeteksi sesorang mendekat maka PIR sensor akan berlogika satu. Saat PIR sensor berlogika satu maka terdapat tegangan dari vcc yang dikeluarkan melalui vout sensor diteruskan ke op amp, disini adalah voltage follower dimana vin=vout dan diteruskan ke resistor. kemudian dari resistor ke transistor yang telah terdapat tegangan yang telah cukup untuk mengaktifkan transistor. ketika transistor telah aktif, maka terdapat hubungan dari power ke kolektor lalu ke emitor lalu ke ground. karena ada tegangan, switch di relay berpindah ke kiri maka motor dapat bergerak. motor ini berguna untuk membuka tutup tong sampah secara otomatis. 


          
      Cara kerja ini akan sama pada TOUCH sensor, dimana pada TOUCH ketika disentuh akan berlogika satu,
      Saat TOUCH sensor berlogika satu maka terdapat tegangan dari vcc yang dikeluarkan melalui vout sensor diteruskan ke op amp, disini adalah voltage follower dimana vin=vout dan diteruskan ke resistor. kemudian dari resistor ke transistor yang telah terdapat tegangan yang telah cukup untuk mengaktifkan transistor. ketika transistor telah aktif, maka terdapat hubungan dari power ke kolektor lalu ke emitor lalu ke ground. karena ada tegangan, switch di relay berpindah ke kiri maka motor dapat bergerak. motor ini berguna memasang dan membuka plastik sampah. 



      kemudian SOUND sensor akibat dari bunyi tangan dan sampah akan berlogika satu, Saat SOUND sensor berlogika satu maka terdapat tegangan dari vcc yang dikeluarkan melalui vout sensor diteruskan ke op amp, disini adalah voltage follower dimana vin=vout dan diteruskan ke resistor. kemudian dari resistor ke transistor yang telah terdapat tegangan yang telah cukup untuk mengaktifkan transistor. ketika transistor telah aktif, maka terdapat hubungan dari power ke kolektor lalu ke emitor lalu ke ground. karena ada tegangan, switch di relay berpindah ke kiri maka motor dapat bergerak. motor ini berguna untuk membuka tutup tong sampah secara otomatis.  akan membuat motor aktif mengikat sampah ke atas.

      c. Video 



                                             

      5. File Download [Kembali]
      Download HTML silahkan klik Disini 
      Download Datasheet OP-AMP silahkan klik Disini 
      Download Datasheet TOUCH SENSOR silahkan klik Disini 
      Download Datasheet SOUND SENSOR silahkan klik Disini 
      Download Datasheet Relay silahkan klik Disini 
      Download Datasheet Resistor silahkan klik Disini 
      Download Datasheet Motor DC silahkan klik Disini 
      Download Datasheet Dioda silahkan klik Disini 
      Download Datasheet LED silahkan klik Disini 
      Download Datasheet Sensor PIR silahkan klik Disini 
      Download Datasheet Sensor Sound silahkan klik Disini 
      Download Datasheet Sensor Touch silahkan klik Disini 
      Download Library Sensor PIR silahkan klik Disini 
      Download Library Sensor Touch silahkan klik Disini 
      Download Library Sensor Sound silahkan klik Disini 
      Download simulasi rangkaian silahkan klik Disini 
      Download video simulasi rangkaian silahkan klik Disini
      [MENUJU AWAL]


      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar

      Entri yang Diunggulkan

      MODUL 4

      Modul 4 [menuju akhir] [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percob...