Senin, 19 Juni 2023

TUGAS PENDAHULUAN 2 MODUL 4




1. Kondisi
[Kembali]

Percobaan 3 Kondisi 4

Buatlah rangkaian seperti pada percobaan 3, ubah gerbang OR satu input 2 output menjadi gerbang NOR.

2. Rangkaian Simulasi [Kembali]
 
3. Video [Kembali]


4. Prinsip Kerja [Kembali]

   Dalam rangkaian tersebut, terdapat penggunaan 8 saklar spdt, 2 gerbang NOR, IC 74193, 1 IC 74193, IC 74LS47, dan 1 seven segment anoda. IC 74193 adalah sebuah IC penghitung naik atau turun yang mengubah bilangan biner menjadi bilangan cacah. IC 74LS47 adalah sebuah decoder yang mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal. Terdapat 2 gerbang NOR, yang pertama memiliki 1 input dan 4 output yang menggunakan prinsip SIPO (Serial In Paralel Out), dimana satu input dimasukkan satu per satu dan keluaran 4 output dikeluarkan secara bersamaan. Untuk Gerbang NOR kedua memiliki 2 input dan 1 output yang menggunakan prinsip PISO (Paralel In Serial Out), dimana dua input dimasukkan secara bersamaan dan keluaran dikeluarkan satu per satu.
 
5. Link Download [Kembali]
Link Simulasi Rangkaian klik disini
Link Video klik disini
Link HTML klik disini
Datasheet 74LS47 klik disini
Datasheet 72193 klik disini
Datasheet GERBANG NOR klik disini  
Datasheet SWITCH klik disini


TUGAS PENDAHULUAN 1 MODUL 4




1. Kondisi
[Kembali]

Percobaan 1 Kondisi 3

Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 1 dengan output menjadi seven segment common anoda

2. Rangkaian Simulasi [Kembali]
 

3. Video [Kembali]



4. Prinsip Kerja [Kembali]

   Pada percobaan ini, kita menggunakan sebuah rangkaian shift register yang mampu menggeser nilai biner dan melakukan percobaan Serial In/Serial Out, Parallel In/Serial Out, dan Parallel In/Parallel Out. Rangkaian ini terdiri dari 4 buah JK Flip-Flop yang dihubungkan secara seri, di mana output dari JK Flip-Flop ini terhubung ke logic probe. Rangkaian ini memiliki input R-S yang aktif tinggi, sehingga tidak mempengaruhi hasil output. Output rangkaian ini ditentukan oleh input J, K, dan clock. Input clock dipasang secara paralel dan dihubungkan ke gerbang AND yang terhubung ke switch s5.

Selain itu, terdapat IC 74LS47 yang inputnya terhubung ke output rangkaian JK Flip-Flop. Pin BI/RBO berfungsi untuk menahan data output ke penampil 7 segmen (disable output). Jalur RBO aktif ketika logika LOW diberikan. Pin RBI berfungsi untuk menahan sinyal input (disable input). Jalur RBI aktif ketika logika LOW diberikan. Pin LT berfungsi untuk menyalakan semua LED pada penampil 7 segmen. Jalur LT aktif ketika logika LOW diberikan pada jalur tersebut. Output dari IC 74LS47 terhubung ke tujuh segmen penampil. Fungsi IC 74LS47 adalah mengubah data BCD agar dapat ditampilkan pada 7-segment, dan 7-segment yang digunakan untuk IC 74LS47 adalah 7-segment Common Anoda.

Untuk menguji rangkaian ini, kita dapat memvariasikan saklar. Secara keseluruhan, tipe rangkaian ini termasuk dalam rangkaian serial in serial out (SISO), di mana terdapat satu jalur masukan data dan satu jalur keluaran data. Dapat dilihat bahwa rangkaian ini memiliki input JK flip-flop pertama dan JK flip-flop terakhir sebagai outputnya. Pada tipe register SISO ini, data dikirimkan dengan menggeser bit dari bit pertama hingga bit terakhir, dimulai dari LSB, dan data akan keluar saat clock diberikan.
 
5. Link Download [Kembali]
Link Simulasi Rangkaian klik disini
Link Video klik disini
Link HTML klik disini
Datasheet JK FLIP FLOP klik disini
Datasheet AND Gate klik disini
Datasheet Seven Segmen klik disini  
Datasheet SWITCH klik disini


MODUL 4




MODUL IV SHIFT REGISTER & SEVEN SEGMENT

1. Tujuan [Kembali]

  •  Merangkai dan Menguji shift register
  •  Merangkai dan Menguji aplikasi Shift Register pada Seven Segment

  • 2. Alat dan Bahan [Kembali]
    1. Panel DL 2203C.
    2. Panel DL 2203D.
    3. Panel DL 2203S.
    4. Jumper 

    Gambar 1. Modul D'Lorenzo
     
    Gambar 2. Kabel Jumper

    3. Dasar Teori [Kembali]
          
    Shift Register 
     
        Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan dalam sistem digital. Tampilan pada layar kalkulator dimana angka bergeser ke kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan menggambarkan karakteristik register geser tersebut. Register geser ini terbangun dari flip-flop. Register geser dapat digunakan sebagai memori sementara, dan data yang tersimpan didalamnya dapat digeser ke kiri atau ke kanan. Register geser juga dapat digunakan untuk mengubah data seri ke paralel atau data paralel ke seri. Ada empat tipe register yang dapat dirancang dengan kombinasi masukan dan keluaran dan kombinasi serial atau paralel :

    1. Serial in serial out (SISO)

    Pada register SISO, jalur masuk data berjumlah satu dan jalur keluaran juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami pergeseran, flip flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip flop kedua menerima masukan dari flip flop pertama dan seterusnya.
     
     
     
                                                                 Rangkaian SISO
    2. Serial in paralel out (SIPO)

    Register SIPO, mempunyai satu saluran masukan saluran keluaran sejumlah flip flop yang menyusunnya. Data masuk satu per satu (secara serial) dan dikeluarkan secara serentak (secara paralel). Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.

                                                                 Rangkaian SIPO
    3. Paralel In Serial Out (PISO)

    Register PISO, mempunyai jalur masukan sejumlah flip flop yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke dalam register secara serentak dengan di kendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar satu per satu (secara serial). 
     
     
    Rangkaian PISO
     
    4. Paralel In Paralel Out (PIPO)

    Register PIPO, mempunyai jalur masukan dan keluaran sesuai dengan jumlah flip flop yang menyusunnya. Pada jenis ini data masuk dan keluar secara serentak. 

     
    Rangkaian PIPO
     
    Seven Segment
     
    Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7-segmen atau dot matriks. Jenis 7segmen, sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang yang disusun membentuk angka 8 seperti ditunjukkan pada gambar 3.1. Menurut kesepakatan, huruf-huruf yang diperlihatkan dalam Gambar 3.1 ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, juga bentuk huruf A sampai F (heksadesimal).
    Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD ke 7-segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7-segmen. 

                                                    Seven Segment Common Katoda

     
    Seven Segment Common Anoda
     

    Entri yang Diunggulkan

    MODUL 4

    Modul 4 [menuju akhir] [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percob...